Jakarta (Pasutri - Couples) - Banyak majalah wanita yang tergolong besar, yang notabene dipimpin oleh wanita, kita temui iklan mengenai bagaimana untuk dapat membuat kulit menjadi putih, yang ditujukan pada kaum wanita ..
Katakan hal ini di satu pihak adalah sebagai akibat dari perang ekonomi, atau singkatnya wanita hanya sebagai korban industri kosmetik, tetapi di lain pihak mengapa wanita Indonesia itu sendiri yang justru menjadikan variabel tersebut sebagai indikator kecantikannya secara umum.
Dalam iklan tersebut, lagi-lagi tidak berhubungan dengan kapabilitas wanita, sehigga bagi orang awam, jika mau meluangkan sedikit waktu untuk merenung sejenak, dengan kasat mata terlihat bahwa iklan tersebut menempatkan wanita, bukan sebagai subyek.
Singkat saja, meskipun secara rasial "Hitam Putih" sudah secara internasional dilarang. Ingat digantinya nama pasta gigi terkenal di Eropa "Darkie" menjadi "Darlie", atau dilarangnya pula lagu Jepang "Dakocan" Tetapi di lain pihak justru wanita Indonesia itu sendiri yang menempatkan pada posisi yang salah.
Namun di Indonesia yang justru dikenal dengan kulit indahnya dengan sebutan sawo matang, atau disebut juga hitam manis, ini pun hanya sangat-sangat sedikit sekali diulas, di majalah majalah wanita besar tersebut.
Perjuangan bangsa ini, tentunya tidak melulu melalui legitimasi politik dan ekonomi saja, tetapi jati diri yang dimiliki oleh bangsa ini, yang mencakup pula dengan akar budaya bangsa ini, perlu pula dipertahankan dan diperjuangkan.
Hanya untuk contoh, sebagai wanita yang sadar akan kesetaraan jender, ia pun akan sadar pada kesetaraan hak dan kewajibannya dalam berbangsa di kancah internasional.
Seyogyanya mereka dapat menunjukan kapabilitasnya, dengan menggiring wanita-wanita yang hitam manis untuk lebih percaya diri, ketimbang memojokan sesama wanita itu sendiri, untuk menempatkan dirinya sebagai obyek produsen obat-obatan asing.
Pada akhirnya terlihat pula, yang menempatkan wanita sebagai obyek, adalah tidak bukan dan tidak salah lagi, ya wanita itu sendiri.
Tetapi ketika sudah terpuruk, maka tidak jarang, wanita menempatkan pria sebagai subyek yang negatif terhadap wanita.
Foto : Istimewa
Terus Membaca
Twitter : @Pasutri
Instagram : @igpasutri
www.pasutri.web.id
Instagram : @igpasutri
www.pasutri.web.id
Labels:
Iklan
Thanks for reading Susu Kaleng 12.4 : Putih Dalam Sekejap. Please share...!
0 Komentar untuk "Susu Kaleng 12.4 : Putih Dalam Sekejap"